Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui
kabel. Tetapi dalam tubuh manusia juga terdapat gelombang arus listrik yang
disebut Biolistrik. Tegangan listrik pada tubuh kita berbeda dengan apa yang
kita bayangkan. Seperti listrik dirumah tangga. Kelistrikan pada tubuh
berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra
sel berbeda dengan komposisi ion intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak ion Na
dan Cl2, sedangkan intra sel terdapat ion H dan anion protein. Tubuh kita
boleh disebut sebagai sistem elektromagnetik. Sebab, kelistrikan sangat erat
kaitannya dengan kemagnetan. Otak kita memiliki medan kemagnetan. Sebagaimana
jantung ataupun bagian-bagian lain di tubuh kita.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang:
1.
Pengertian
Biolistrik..
2.
Macam-Macam
Gelombang Arus Listrik
3.
Listrik
dan Magnet Dalam Tubuh
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang;
pengertian biolistrik, hukumatau rumus dalam biolistrik, macam-macam gelombang
arus listrik, serta listrik dan magnet dalam tubuh.
1.4 Manfaat
Diharapkan dari pembuatan makalah ini dapat dijadikan
sebagai sumber bacaan dan literatur bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biolistrik
Biolistrik
adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine
Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang bernama
mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena
sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis
muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada
permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons)
menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.
Transmisi
sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang
berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron. Stimulus untuk
mentringer neuron dapat berupa tekanan, perubahaan temperature, dan isyarat
listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat menyebar
ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
Pengamatan
pulsa listrik tersebut dapat dilakukan dengan memasang beberapa elektroda pada
permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari jantung
(Electrocardiogran-ECG) diganti untuk diagnosa kesehatan. Seperti halnya pada
ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa elektroda pada
posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk mendiagnosa gejala
epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.
.
2.2 Macam-Macam Gelombang Arus
Listrik
Gelombang arus listrik berkaitan
erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf
sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :
1. Arus bolak balik/sinosuidal
2. Arus setengah gelombang
3. Arus setengah penuh
4. Arus searah murni
5. Faradik
6. Sentakan faradik
7. Sentakan sinosuidal
8. Galvanik yang interuptus
9. Arus gigi gergaji
2.3 Listrik dan Magnet Dalam Tubuh
2.3.1
Sistem Syaraf dan Neuron
Sistem
saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom.
a. Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf
perifer ini adalah serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke
medulla spinalis disebut saraf afferensedangkan serat saraf yang menghantarkan
informasi dari otak dan medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat
efferen.
b. Sistem saraf otonom
Serat
saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan
kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar. Otak
berhubungan langsung dengan medulla spinalis; keduanya diliputi cairan serebro
spinalis dan dilindungi tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna
vertebralis). Berfat otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif.
Struktur
dasar dari sistem saraf di sebut neuron/sel saraf. Suatu sel saraf
mempunyai fungsi menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.
2.3.2 Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan impuls
serat saraf ; serat saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar
impuls lebih cepat dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau
besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian
yaitu serat saraf tipe A, B dan C. Dengan mempergunakan mikroskop elektron,
serat saraf dibagi dalam dua tipe : serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa
mielin.
Serfat saraf bermielin : banyak terdapat pada manusia.
Mielin merupakan suatu insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir
listrik sangat rendah. Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat
saraf yang bermielin.
2.3.3
Perambatan Potensial Aksi
Potensial
aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot mendapat
rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai
kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk mencapai nilai
ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan potensial aksi ke segala
jurusan sel membran keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau
gelombang depolarisasi.
Setelah
timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi. Proses
repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tinkat refrakter ada
dua fase yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter relatif.
· Periode refrekter absolut
Selama
periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk menghasilkan
potensial aksi yang lain.
· Periode refrekter relatif
Setelah
sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya maka dari periode refrekter
absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada
stimulasi/rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi
yang baru.
2.3.4
Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis; berakhirnya
saraf pada sel otot/hubungan saraf otot disebut Neuromnyal junction.
Baik sinapsis maupun Neuromnyal junction mempunyai kemampuan
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang
berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot, oleh
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan
trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan
terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
2.3.5
Kelistrikan Otot Jantung
Sel
membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan otot bergaris. Pada saraf
maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat dilakukan
ragsangan ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai
nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel otot jantung, ion Na+
berlahan-lahan akan masuk kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala
depolarisasi secara spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial
aksi tanpa memerlukanrangsangan dari luar.
2.3.6
Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi
· Gelombang potensial aksi dari akson
· Gelombang potensial aksi dari sel otot bergaris
· Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung
2.3.7
Elektroda
Untuk
mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda. Kegunaan dari
elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur elektron. Bahan yang
dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga. Apabila sebuah elektroda
tembaga da sebuah elektroda perak di celupkan dalam sebuah larutan misalnya
larutan elektrolit seimbang cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan
potensial antara kedua elektroda itu.
Perbedaan
potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial kontak kedua
logamtersebut disebut potensial offset elektroda.
Macam- macam bentuk elektroda :
a. Elektroda
Jarum (Mikro Elektroda)
Berbentuk
konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda berbentuk jarum ini dipergunakan
untuk mengukur aktivitas motor unit tunggal.
b.
Elektroda Mikropipet
Elektroda
ini dibuat dari pada gelas.
c.
Elektroda Permukaan Kulit
Elektroda
permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan karat, Misalnya perak,
nikel, atau alloy.
Bentuk-bentuk ;
o Bentuk plat.
o Bentuk suction cup.
o Bentuk floating.
o Bentuk ear clip.
o Bentuk batang.
2.3.8
Isyarat Listrik Tubuh
Isyarat
listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif
sangat berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.
Yang
termasuk dalam isyarat listrik tubuh :
1) EMG
( Elektromiogram ).
2)
ENG ( Elektroneurogrfam ).
3)
ERG ( Elektroretionogrfam ).
4)
EOG (Elektrookulogram ).
5)
EGG ( Elektrogastrogram ).
6)
EEG ( Elektroensefalogram ).
7) EKG ( Elektrokardiogram ).
2.3.9
Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung
Sel
membran otot jantung serupa dengan sel membran otot bergaris, yaitu mempunyai
kemampuan menuntun suatu perambatan potensial aksi/gelombang depolarisasi.
Depolarisasi membran otot jantung (miokardium) oleh perambatan potensial aksi
dengan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal penting perbedaan
antara sel otot jantung dengan sel otot bergaris .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
· Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia dan
merupakan fenomena sel.
· Transmisi sinyal biolistrik (TSB) mempunyai sebuah alat yang
dinamakan Dendries yang berfungsi mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron.
· Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus
listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf sensoris.
· Dalam biolistrik terdapat beberapa hukum, yaitu Hukum Joule
dan Hukum Ohm
· Kelistrikan dan kemagnetan yang timbul dalam tubuh tebagi
menjadi 9, yaitu:
1. Sistem Syaraf dan Neuron
2. Kelistrikan Saraf
3. Perambata Potensial Aksi
4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
5. Kelistrikan Otot Jantung
6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi
7. Elektroda
8. Isyarat Listrik Tubuh
9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung
Makalah
“Listrik
dan magnet dalam system tubuh”
Disusun
oleh :
A
khairil Fajri
UNIVERSITAS
WIRARAJA SUMENEP
TAHUN
2014-2015
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini memuat tentang “ Listrik dan magnet dalam system tubuh” yang sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang, khususnya wanita. Karena salah satu penyakit yang cukup populer, yakni kanker payudara yang menyerang para wanita. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Makalah ini memuat tentang “ Listrik dan magnet dalam system tubuh” yang sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang, khususnya wanita. Karena salah satu penyakit yang cukup populer, yakni kanker payudara yang menyerang para wanita. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
SUMENEP,
17 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar